Bersamanovel ini, pembaca seperti disuguhi kisah percintaan yang berkesan. Melalui novel ini kita seperti diajak untuk tak hanya mengingat Hujan Bulan Juni sebagai puisi, tetapi juga sebagai novel yang membuat pembacanya ikut hanyut dalam kisah cinta yang puitis. *) Penulis adalah Guru MIM PK kartasura, pengelola doeniaboekoe.blogspot.com
XCz7RUX. Resensi Hujan Bulan Juni Resensi buku novel Hujan Bulan Juni Judul Hujan Bulan Juni Penulis Sapardi Djoko Damono Penerbit Gramedia Pustaka Utama Sinopsis Sosok sarwono adalah dosen muda yang mengajar Antropolog yang pandai dalam membuat bait puisi. Dia memiliki hubungan dengan pinkan yang merupakan dosen muda Prodi Jepang. Mereka sudah kenal sejak lama, apalagi sarwono adalah teman dari kaka Pinkan , Toar. Banyak Rintangan hidup yang harus mereka hadapi . Mereka memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda baik kota, suku, budaya bahkan agama. Sarwono adalah keturunan jawa asli yang sejak kecil sudah tinggal dan hidup disolo . Sedangkan Pinkan adalah campuran Jawa dengan Manado . Karena perbedaan diantara mereka, keluarga Pinkan tidak merestui hubungan mereka. Permasalahan tentang agama ini dicuatkan oleh keluarga besar Pinkan yang di menado. Keluarga Pinkan yang selalu berharap Pinkan tidak melanjutkan hubungannya dengan Sarwono. Harapan keluarga besar Pinkan adalah Dia menikah dengan dosen muda yang juga berhubungan baik dengan pinkan. Hubungan Pinkan dan Sarwono juga mendapat berbagai halangan . Ketika Pinkan mendapatkan Beasiswa ke Jepang Sarwono merasa kehilangan. Ketakutannya ukan kerena meragukan cinta Pinkan, namun pada kehidupan dan orang yang ada di Jepang yaitu santoloyo katsuo. Katsuo adalah dosen Jepang yang pernah kuliah di UI, tempat Sarwono dan Pinkan mengajar sekarang. Dan selama di Indonesia , Katsuo sangat dekat dengan Pinkan. Berita Sarwono sakit telah sampai pada Pinkan yang saat itu sudah berada di Jakarta dan langsung ke Solo untuk menemui Sarwono. Ibu Sarwono memberikan Pinkan koran dan dibukanya terdapat tiga bait sajak pendek disudut halamannya. Kelebihan dan kekurangan Cover dari novel ini sangat menarik dengan efek tulisan yang basah karena terkena tetesan hujan . Banyak kalimat yang terbaca seperti sebuah syair dalam setiap percakapan. Menambah pengetahuan pembaca mengenai berbagai macam kebudayaan . Banyak informasi mengenai kehidupan yang terjadi di Universitas. Kekurangan dari novel ini adalah gaya bahasa yang digunakan sulit untuk dipahami secara langsung dan alur ceritanya sulit ditebak. Serta kisah cinta Sarwono dan Pinkan belum berakhir akankah sampai pernikahan atau tidak. Kesimpulan Novel yang berjudul Hujan Bulan Juni yang merupakan karya Sapardi Djoko Damono ini menceritakan tentang kisah cinta dua dosen yaitu Sarwono dan Pinkan. Namun hubungan mereka belum sampai ke jenjang pernikahan kerana perbedaan diantara mereka terutama dalam hal agama.. Novel ini memiliki nilai-nilai moral yang sangat tinggi, mengajarkan untuk saling toleransi terhadap perbedaan agama, budaya serta kesetiaan cinta sepasang kekasih Postingan populer dari blog ini Contoh Soal Sosiologi lengkap dengan pembahasannya Contoh Soal Sosiologi 1 . Dalam acara penggalangan dana untuk bantuan bencana alam, banyak terkumpul sumbangan yang diberikan para undangan sesuai kemampuan masing-masing. Suasana dalam acara tersebut menunjukan bentuk iteraksi sosial bersifat... a . Akomodatif b . Disosiatif c . Integratif d . Asimilatif e . Asosiatif Jawab E Asosiatif Bentuk interaksi yang mengarah pada persatuan 2 . Keretakan hubungan antartetangga berakhir setelah mereka mendatangani kesepakatan atas batas tanah yang mereka sengketakan disaksikan ketua RT. Masing-masing pihak menyadari kekeliruannya,sehingga bisa saling memaafkan. Bentuk akomodasi pada ilustrasi tersebut adalah.. a . Mediasi b . Konsiliasi c . Toleransi d . Arbitrasi e . Kompromi Jawab ; D Arbitrasi merupakan bentuk akomodasi yang melibatkan pihak ketiga dengan posisi yang lebih tinggi dari pihak yang bertikai, sehingga keputusan yang diambil bersifat mengikat. Adanya peran RT menunjukan proses arbitrasi Resensi Novel Bila Esok Ayah Tiada
September 23, 2022 413 am . 6 min read Sinopsis novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono ini akan menceritakan seluk beluk tentang novel tersebut secara lengkap. Kamu bisa mengetahui sinopsis, intrinsik, ekstrinsik juga pesan moral yang terkandung di dalam novelnya. Selain itu kamu juga akan mengetahui kekurangan dan juga kelebihan dari novel tersebut. Untuk itu simak terus artikel ini sampai selesai agar kamu tidak ketinggalan informasi mengenai sinopsis novel Hujan Bulan Juni ini. Identitas Novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono Judul NovelHujan Bulan JuniPenulisSapardi Djoko DamonoJumlah halaman135 halamanUkuran buku14×21 cmPenerbitPT Gramedia Pustaka UtamaKategorinovel fiksiTahun Terbit2013 Sinopsis Novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono Sinopsis novel hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono ini mengisahkan tentang kisah percintaan Sarwono pria yang sederhana yang kaku. Dengan gadis cantik blasteran yang bernama Pingkan. Sarwono adalah seorang antropolog dan ia disibukkan dengan pekerjaannya sebagai peneliti. Sarwono mendapatkan tugas dari dosen seniornya. Dan karena interaksi yang cukup lama maka mereka akhirnya saling jatuh cinta. Uniknya cinta mereka dipenuhi dengan obrolan yang remeh dalam setiap kali pertemuan. Dan hal tersebutlah yang membuat suasana menjadi romantis diantara keduanya semakin berkembang. Namun, kisah cinta yang manis ini terhalang oleh sesuatu. Lalu apa sesuatu tersebut? Penasaran? Kamu bisa cari tahu sendiri jawabannya di novel Hujan Bulan Juni sendiri ya. Kelebihan Novel Hujan Bulan Juni Berikut merupakan kelebihan dari novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono, diantaranya adalah Kelebihan pertama dalam novel ini yaitu memiliki konflik yang ini hanya mengisahkan kisah percintaan Sarwono dengan Pingkan. Namun, terdapat kendala yang menghalangi hubungan mereka terutama akibat perbedaan agama dan penulisan yang khas daro Sapardi Djoko Damono ini meski merupakan novel namun ditulis dengan gaya tulisan bercerita seperti sedang menyampaikan puisi. Dan itu kata-kata puitis yang indah dalam narasi kisah cinta dalam novel juga sangat mengapresiasi SDD yang di nilai melakukan riset yang cukup mumpuni untuk menulis novel ini. Padahal penulis sudah lansia namun ia tetap mengahdirkan unsur teknologi dalam cerita ini. Sehingga relevan dengan kisah cinta masa juga memberikan pesan tersirat tentang toleransi beragama dalam sebuah dapat menikmati setiap karakter yang ada di tokoh ini seperti malu tapi mau, sontoloyo. Kadang kala itu membuat pembaca senyum-senyum sendiri. Kekurangan Novel Hujan Bulan Juni Adapaun kekurangan novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono, diantaranya adalah Kekurangan pertama dalam novel ini adalah terletak pada alurnya. Di mana alurnya itu terkesan ceritanya terjadi di waktu saat ini, namun kemudian tiba-tiba ada alur maju dan alur mundur. Dan setelah itu bisa saja melompat ke peristiwa lain yang berhubungan dengan masa depan. Dan ini cukup membingungkan adanya pemahaman tinggi dalam memahami kalimat jadul dan kental adat Jawa. Bagi mereka yang bukan berasal dari turunan Jawa mungkin akan kesulitan dalam memahami kalimat tersebutTidak adanya catatan kaki yang memuat terjemahan Bahasa Jawa tersebut sehingga membuat orang lain susah memahaminya. Unsur Intrinsik Novel Hujan Bulan Juni Berikut merupakan unsur intrinsik novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono, di antaranya adalah 1. Tema Tema novel Hujan Bulan Juni ini menceritakan tentang kisah cinta Sarwono dan Pingkan yang berisi pahit dan manisnya yang terhalang berbagai macam, hal. Seperti perbedaan agama, suku, pertentangan dari keluarga dan hubungan jarak jauh. 2. tokoh dan Penokohan Sarwono, merupakan tokoh utama dalam novel yang merupakan lelaki cerdas, suka menulis puisi dan sangat gadis cantik dan baik dan keturunan blasteran Jerman dan merupakan kakak dari Pingkan dan merupakan sahabat dari tokoh tambahan lainnya dalam novel ini adalah Bu Pelenkahu, Katsuo, Matindas, Pak Hadi dan bu Hadi dan masih banyak lagi lainnya. 3. Alur Alur yang digunakan dalam novel ini adalah menggunakan alur maju dan juga alur mundur. Sehingga dapat di jelaskan bahwa dalam novel ini memiliki alur campuran. 4. Latar Waktu Latar waktu yang digunakan dalam novel Hujan Bulan Juni ini adalah pagi hari, siang hari dan malam hari. 5. Latar Tempat Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah rumah Suwarno, Rumah Pingkan, Rumah Sakit, Kampus, Kantin, dan lain-lain. 6. Sudut Pandang Sudut pandang yang terdapat dalam novel Hujan Bulan Juni ini menggunakan sudut pandang orang ketiga. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Hujan Bulan Juni ini menggunakan gaya bahasa khas penulis dimana penyampaian ceritanya seperti membacakan puisi. 8. Amanat Amanat yang terkandung dalam novel Hujan Bulan Juni ini adalah bahwa nasib memang di serahkan kepada manusia untuk diperjuangkan. Namun, takdir juga harus di tandatangani di atas materai dan tak boleh di ganggu gugat jika terjadi sesuatu nantinya. Meskipun baik ataupun buruk. Kisah cinta Sarwono dan Pingkan ini mengajarkan kita untuk senantiasa menghargai kepercayaan masing-masing perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang. Jadi jangan menilai perbedaan sebagai hal yang buruk. Unsur Ekstrinsik Novel Hujan Bulan Juni Setelah memahami unsur intrinsiknya kita juga perlu mengetahui unsur ekstrinsik dari novel Hujan Bulan Juni, diantaranya adalah 1. Nilai Sosial Nilai sosial yang terkandung dari novel ini adalah sikap Sarwono dan Pingkan yang dekat tidak memandang agama, suku, ataupun penampilan. Tapi mereka dekat kerana cinta dan nyaman. Hal ini mengajarkan kepada kita jangan jadikan sebuah perbedaan menjadi penghalang kamu untuk tidak bersosialisasi dengan baik dengan orang lain apalagi bersikap acuh tak acuh. 2. Nilai Moral Nilai moral yang terkandung dalam novel ini mengajarkan toleransi sebagai umat beragama. Dimana saling menghargai agama masing-masing seperti yang dilakukan oleh Sarwono dan Pingkan. 3. Nilai Agama Sebagai penganut agama yang cukup taat Sarwono mengetahui batasan-batasannya dalam menjalin sebuah hubungan. Meski itu bukan alasan dari mereka berpisah namun yang ia lakukan itu telah benar. Kepercayaan bukan hanya sebuah identitas di KTP saja. Namun, juga harus dengan hati, tindakan, dan perilaku tentunya. Pesan Moral Novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono Bagian terakhir dari sinopsis novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono ini adalah pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Pesan moral yang terkandung dalam novel ini adalah kisah cinta Sarwono dan Pingkan ini mengajarkan kita untuk senantiasa menghargai kepercayaan masing-masing perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang. Jadi jangan menilai perbedaan sebagai hal yang buruk. Selain itu novel ini mengajarkan kita untuk bisa menerima takdir. Nasib memang di serahkan kepada manusia untuk diperjuangkan. Namun, takdir juga harus di tandatangani di atas materai dan tak bisa di ganggu gugat jika terjadi sesuatu nantinya. Meskipun baik ataupun buruk.
resensi novel hujan bulan juni