Sedangkankandang tipe baterai adalah kandang yang didesain untuk satu ekor kelinci per kandang. Biasanya digunakan untuk pembesaran ternak kelinci potong. Ukuran kandang untuk kelinci 60x40x40, atau disesuaikan dengan ukuran bobot tubuh ras kelinci yang digunakan. Ukuran kandang jangan terlalu besar, agar kelinci tidak banyak bergerak. Umumnyamerupakan bagian dari ordo Galliformes (seperti ayam dan kalkun ), dan Anseriformes (seperti bebek ). Kata unggas juga umumnya digunakan untuk burung pedaging seperti di atas. Lebih luasnya, kata ini juga dapat digunakan untuk daging burung jenis lain seperti merpati. Unggas memiliki ciri fisik bersayap, berkaki dua, berparuh dan berbulu. Flickrphotos, groups, and tags related to the "gersang" Flickr tag. kakinyayang dapat digunakan untuk berburu. 4. Ikan Ikan hidup di perairan. Ada ikan yang hidup di Sebagai makanan dan sebagai air tawar, air payau, dan air laut. hewan peliharaan 5. Kuda Kuda hidup di darat. Hewan ini memiliki kaki Dimanfaatkan tenaganya untuk yang kuat untuk berjalan di tempat yang datar. menarik dokar. 6. Kambing Kambing Orangbilang, kalo tahun ini rambut kita ngga segimbal Lenny Kravitz, maka kita ngga gaul. Kalo ngga gape main winning eleven atau ngga jago memainkan si Lara Croft kita bukan anak gaul, bahkan kalo seumur-umur kita belum pernah nginjek diskotik & pub, kita super ngga gaul, kacida (kata urang bandung mah).Menjadi anak gaul seolah menjadi impian setiap JbkiN. Tentunya Anda sudah mengetahui bahwa ternak unggas pedaging broiler dikenal sebagai ternak unggas yang mempunyai potensi genetik tinggi, mampu tumbuh dengan cepat dalam waktu pemeliharaan yang relatif singkat. Potensi genetik ternak unggas pedaging yang tinggi ini dapat dicapaiapabila mendapat dukungan optimal dari lingkungannya. Salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap penampilan produksi ternak unggas pedaging adalah kandang dan lingkungannya. Dalam pemeliharaan ternak secara intensif, kandang merupakan tempat tinggal ternak unggas pedaging seumur hidup dan tempat berlindung dari gangguan cuaca dan predator. Kandang dan lingkungannya yang nyaman merupakan salah satu bentuk dukungan bagi ternak unggas pedaging untuk mampu mengekspresikan potensi genetiknya dengan optimal. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut perlu dilakukan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya. Sanitasi Kandang, Peralatan, dan Lingkungannya Tahukah Anda, mengapa sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya perlu dilakukan sebelum digunakan untuk pemeliharaan ternak unggas pedaging? Sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya diperlukan terutama untuk memenuhi standar manajemen yang telah ditentukan, untuk memenuhi peraturan perundangan yang berlaku dan standar produk perusahaan serta untuk mengurangi resiko penyakit pada ternak dan manusia akibat dari kontaminasi mikroorganisme. Resiko terjadinya penyakit pada ternak dan juga manusia dipengaruhi oleh interaksi antara 3 komponen, yaitu ternak, lingkungan dan mikroorganisme. Kontaminasi mikroorganisme dapat terjadi pada semua titik dalam suatu proses produksi. Oleh karena itu, sanitasi harus diterapkan pada semua proses produksi ternak termasuk pada peternakan unggas pedaging. Sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya merupakan suatu usaha pencegahan terhadap penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dalam rantai perpindahan penyakit tersebut. Sanitasi kandang dan peralatan pada peternakan unggas pedaging merupakan salah satu tindakan dari beberapa cara yang perlu dilakukan sebagai pencegahan berjangkitnya wabah penyakit di peternakan tersebut. Prinsip sanitasi yaitu bersih secara fisik, bersih secara kimiawi tidak mengandung bahan kimia yang membahayakan dan bersih secara mikrobiologis. Penerapan dari prinsip-prinsip sanitasi tersebut untuk memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kesehatan baik pada manusia maupun ternak. Tujuan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya pada awal persiapan pemeliharaan adalah menciptakan lingkungan yang nyaman dihuni ternak unggas pedaging, bebas kotoran dan bibit penyakit. Karakterisitik yang paling menonjol dari bibit penyakit adalah menyukai tempat-tempat yang kotor. Pada pemeliharaan ternak unggas pedaging, kandang dibersihkan secara menyeluruh setiap satu periode pemeliharaan setelah selesai digunakan. Sedangkan peralatan kandang seperti tempat pakan dan tempat minum biasa dibersihkan setiap hari. Baik pada saat membersihkan peralatan maupun kandang,biasa digunakan bahan sanitasi yang penggunaannya sesuai dosis aman pemakaian dan biasanya disesuaikan dengan jenis penyakit yang pernah berjangkit di wilayah lokasi karena itu, sanitasi kandang dan peralatan perlu dilakukan secara rutin supaya bibit penyakit tidak mempunyai kesempatan berkembang dan menyerang kekebalan tubuh ternak unggas pedaging. Hal ini penting mengingat hanya ternak yang sehat yang dapat memberikan produksi optimal, yang pada akhirnya memberikan keuntungan sebagai tujuan usaha peternakan unggas pedaging. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya, yaitu 1. Ruang/kandang dan peralatan yang akan disanitasi. 2. Metode sanitasi yang akan digunakan. 3. Bahan sanitasi atau zat kimia yang akan digunakan dan aplikasinya. 4. Monitoring program sanitasiyang akan dilakukan. 5. Harga bahan sanitasi bahan kimia yang akan digunakan. 6. Keterampilam pekerja yang akan melakukan sanitasi. 7. Sifat bahan atau produk dimana kegiatan tersebut akan dilakukan. Bahan-bahan Sanitasi Desinfestasi merupakan suatu proses pemusnahhamaan untuk membunuh parasit terutama parasit-parasit di luar tubuh ternak ektoparasit. Bahan kimia yang digunakan untuk desinfestasi disebut desinfestan. Desinfestan yang dapat digunakan adalah formalin, insektisida. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencampur desinfestan dengan air perbandingan sesuai dengan label, disemprotkan pada kandang, tempat pakan dan tempat minum yang masih tersisa terlebih dahulu dibuang, baru kemudian disemprot. Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik yang dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan cara membunuh mikroorganisme merupakan proses pemusnahhamaan untuk membebaskan segala bentuk jasad renik dengan cara membunuh kuman bakterisida untuk menghambat pertumbuhan kuman bakteriostatis dengan suatu bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan untuk desinfeksi disebut desinfektan. Desinfektan merupakan bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan pakaian. Desinfektan yang dapat digunakan untuk desinfeksi antara lain kreolin, lisol, deterjen, antiseptik. Antiseptik merupakan bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup. Caranya, kandang dan perlengkapannya yang telah dicuci/dibersihkan, kemudian disemprot dengan menggunakan campuran air dan desinfektan. Desinfektan dapat diartikan sebagai bahan kimia yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, dapat juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan. Disenfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik. Antiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup. Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati. Disinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari toksisitasnya. Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterilisasi. Bahan kimia tertentu merupakan zat aktif dalam proses desinfeksi dan sangat menentukan efektivitas dan fungsi serta target mikroorganisme yang akan dimatikan. Dalam proses desinfeksi sebenarnya dikenal dua cara, cara fisik pemanasan dan cara kimia penambahan bahan kimia. Dalam tulisan ini hanya difokuskan kepada cara kimia, khususnya jenis-jenis bahan kimia yang digunakan serta aplikasinya. Banyak bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai desinfektan, tetapi umumnya dikelompokkan ke dalam golongan aldehid atau golongan pereduksi, yaitu bahan kimia yang mengandung gugus -COH; golongan alkohol, yaitu senyawa kimia yang mengandung gugus -OH; golongan halogen atau senyawa terhalogenasi, yaitu senyawa kimia golongan halogen atau yang mengandung gugus -X; golongan fenol dan fenol terhalogenasi, golongan garam amonium kuarterner, golongan pengoksidasi, dan golongan biguanida. Desinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda mati. Desinfektan dibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa kelompok mikroorganisme, disinfektan “tingkat tinggi” dapat membunuh virus seperti virus influenza dan herpes, tetapi tidak dapat membunuh virus polio, hepatitis B atau M. tuberculosis. Untuk mendesinfeksi permukaan dapat digunakan salah satu dari tiga desinfektan seperti iodophor, derivat fenol atau sodium hipoklorit. Iodophor dilarutkan menurut petunjuk pabrik. Zat ini harus dilarutkan dengan aquades. Dalam bentuk larutan, desinfektan ini tetap efektif namun kurang efektif bagi kain atau bahan plastik. Derivat fenol O-fenil fenol 9% dan O-bensil-P klorofenol 1% dilarutkan dengan perbandingan 1 32 dan larutan tersebut tetap stabil untuk waktu 60 hari. Keuntungannya adalah “efek tinggal” dan kurang menyebabkan perubahan warna pada instrumen atau permukaan keras. Sodium hipoklorit bahan pemutih pakaian yang dilarutkan dengan perbandingan 1 10 hingga 1 100, harganya murah dan sangat efektif. Harus hati-hati untuk beberapa jenis logam karena bersifat korosif, terutama untuk aluminium. Kekurangannya yaitu menyebabkan pemutihan pada pakaian dan menyebabkan baru ruangan seperti kolam renang. Untuk mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga desinfektan tersebut. Tiap desinfektan tersebut memiliki efektivitas “tingkat menengah” bila permukaan tersebut dibiarkan basah untuk waktu 10 menit. 24 kayu yang telah diawetkan. Demikian juga untuk tiang bambu harus dipilih bambu yang tua, lurus dan dipanen pada masa tidak musim bubuk. Supaya tahan rayap serta tidak mudah lapuk karena air, bagian bawah kayu bambu yang dimasukkan dalam tanah perlu dibungkus dengan plastik atau dililit dengan ijuk atau diolesi dengan bahan pengawet seperti ter, residu, oli bekas atau bahan lain. Kemudian lubang pondasi diurung dengan pasir tanah. Pondasi umpak dapat dibuat dari batu gunung batu kali dengan ukuran lebar bawah 50 cm. Cara pemasangannya umpak menonjol 25-35 cm diatas permukaan lantai. 2 Lantai a Persyaratan lantai kandang  mempunyai permukaan yang rata sehingga ternak dapat berdiri atau berbaring istirahat dengan nyaman, tidak menyebabkan salah posisi  tidak licin, agar ternak tidak mudah tergelincir yang menyebabkan cedera  Kuat, tetapi bahannya tidak terlalu keras dan tidak menyebabkan kulit ternak terluka, lecet, memar atau kuku menjadi cepat aus.  Tidak lekas menjadi panas atau dingin, supaya ternak tidak lekas sakit akibat fluktuasi suhu sekitar tubuhnya  Tidak mudah ditembus air sehingga lantai dapat tetap kering  Mudah dibersihkan,  Tahan lama b Sistem lantai kandang Ada dua jenis lantai kandang yaitu sistem lantai padat dan lantai bercelah. Masing-masing sistem lantai mempunyai karakteristik 25 tersendiri, yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan kandang ternak. Perbedaan sistem lantai padat dan lantai bercelah dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 2. Karakteristik sistem lantai padat dan bercelah No System lantai padat Sistem lantai bercelah 1 Sistem lantai padat yaitu lantai kandang yang langsung rapat dengan tanah sistem lantai bercelah yaitu lantai panggung dengan alas yang berlubang untuk lewatnya kotoran 2 Digunakan untuk pemeliharaan ternak besar, ternak kecil dan unggas Digunakan untuk pemeliharaan ternak kecil dan unggas 3 berupa lantai masif, masif berjejabah, dan sistem litter berbentuk alur, sistem wire ram kawat, bilah bambu kayu atau kombinasi antara litter dan wire c Bahan lantai padat Ada berbagai macam bahan lantai yang bisa dipergunakan, hal ini bergantung kepada ketersediaan bahan setempat  Lantai masif, bahannya bisa berupa tanah liat yang dipadatkan, adukan semen dan pasir, batu kali, bata, aspal atau kayu  Lantai masif berjejabah bahannya adalah lantai masif ditambah lapisan karpet tebal dari karet, lapisan kayu, atau dilapisi jejabah. Jejabah ialah lapisan tambahan lantai kandang dengan bahan yang mudah menyerap air tidak berdebu seperti jerami atau rumput kering.  Lantai sistem litter Untuk lantai kandang ayam bahan jejabah bisa digunakan diantaranya sebuk gergaji, kulit. gabah, bata merah bubuk, pasir dsb. Lantai demikian disebut litter. 26 d Bahan Lantai Bercelah berlubang Lantai kandang bercelah ini bertujuan agar kotoran bisa jatuh ke kolong kandang sehingga kandang tetap bersih dan konsentrasi amoniak sekitar lantai kandang berkurang. Bahan lantai bisa terbuat dari bilahan kayu, bilahan bambu, ram kawat atau pelat besi yang berlubang. Besar lubang perlu diperhitungkan sehingga kaki ternak tidak terperosok. Lebar celah pada umumnya 1,75 - 2 cm. Tabel 3. Keuntungan dan kerugian lantai sistem bercelah No Keuntungan Kerugian 1. Keadaan lantai selalu bersih karena kotoran langsung jatuh ke alas penampungan kotoran khusus di bawah Biaya dan tenaga relatif lebih besar daripada sistem padat. 2. Peredaran udara lebih terjamin, karena bagian bawah lantai bisa ditembus angin Alas penampung kotoran harus sering dibersihkan, atau penampung kotoran sering diganti. Bila tidak maka bau busuk lebih keras, dan lalat lebih banyak. Hal ini bisa dikurangi dengan menaburkan sedikit kapur atau mineral zeolit setiap hari. 3 Dinding Dinding kandang berfungsi sebagai pelindung keberadaan ternak dari gangguan luar dan penghalang agar ternak tetap berada di dalam kandang. Dengan demikian dinding kandang harus terbuat dari bahan yang kuat sekaligus memberikan kondisi yang nyaman bagi lingkungan dalam kandang. Dinding juga berfungsi sebagai ventilasi agar terjadi pergantian udara dalam kandang dengan udara segar dari luar kandang 27 Pada umumnya kontruksi dinding kandang di daerah panas terutama untuk ternak lokal sebaiknya terbuka, kecuali pada waktu melahirkan, dan anak prasapih serta DOC tidak seluruh kandang terbuka. Fungsi dinding adalah sebagai penahan angin, dan hujan dari samping, selain itu berguna sebagai pemisah. Bahan dinding untuk ternak besar bisa terbuat dari palang-palang kayu atau bambu, atau besi sedangkan dinding pemisah dengan bagian lain yang tertutup biasanya menggunakan dinding tembok. Pada kandang ayam, baik broiler maupun petelur, dinding yang terbuka, terbuat dari anyaman kawat, biasa dilengkapi dengan tirai dari plastik atau goni untuk menghalangi angin angsung dan mempertahankan suhu udara pada malam hari. Tirai ini sewaktu-waktu bisa diatur naik turun sehingga besarnya celah lubang angin di bagian at as bisa diatur. Ayam petelur pada umumnya dipelihara pada kandang batery ditempatkan dalam ruangan yang berdinding. Dinding dapat dibuat dari bambu, kayu, bata merah atau batako. Bahan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan dinding adalah antara lain a Kuat dan relatif tahan lama b Mudah dicuci hamakan c Dapat menjaga isi bangunan dari gangguan alam maupun hama d Tidak membahayakan kesehatan dan keselamatan pekerja maupun ternak. 4 Tipe Atap Kandang Atap sebagai pembatas kandang bagian atas memegang peranan yang besar sebagai pelindung terhadap hujan, terik sinar matahari dan pengatur panas dalam kandang. Panas dalam kandang sebagian besar berasal dari atap dan bilang juga melalui atap. Oleh karena itu bahan dan konstruksi atap perlu mendapat perhatian. 28 Peranan bahan atap terletak pada daya pantul, penghantaran panas, dan keawetannya. Suatu contoh bahan atap seng, mempunyai daya pantul yang tinggi namun daya hantar panas dan radiasinya sangat besar sehingga ruangan kandang sangat panas pada waktu terik, dan dingin pada waktu malam. Asbes semen yang baru mempunyai daya pantul dan penghantar panas yang baik namun mudah berubah setelah digunakan beberapa saat. Bahan atap yang termasuk baik adalah genteng, karena tahan lama, menghantar panas dan radiasi yang kecil. Bahan genteng sangat baik menahan panas sehingga dapat mempertahankan suhu kandang relatif konstan, aliran udara bisa melalui celah, lagi pula kecil kemungkinan dijadikan sarang tikus atau binatang lain. Bahan sirap juga sangat baik, hanya harganya cukup mahal. Atap dari daun nipah, rumbia, alang-alang sangat baik untuk memelihara suhu dalam kandang, harganya murah, namun tidak dapat tahan lama. Bahan atap terdiri dari kerangka atap yang dapat dibuat dari glugu, kayu, bambu maupun besi dan penutup. Atap dapat mempergunakan bahan dari rumbia, genteng, alang-alang, seng, alumunium, asbes maupun dari bahan plastik Atap berfungsi untuk menaungi kandang agar ternak tidak kehujanan atau kepanasan. Dilihat dari bentuk atap dapat dibedakan dalam bermacam-macam tipe atap yaitu a Atap miring shade roof b Atap kedua sisi miring gable roof c Atap tipe setengah jongkok d Atap semi monitor e Atap monitor 29 Gambar 2. Tipe atap Kemiringan atap tersebut perlu diperhatikan karena sangat mempengaruhi kelancaran aliran air dan keawetan penutup atap. Di daerah panas tipe atap monitor semi monitor dan penutup genteng adalah sangat tepat. Hal ini karena harga relatif lebih murah dan awet, pertukaran udara lebih lancar dan daya refleksi pemantulan terhadap sinar matahari cukup lancar. 30 Gambar 3. Kandang sapi yang tipe atapnya berbentuk monitor dari bahan asbes. Gambar 4. Kandang sapi yang mempunyai atap tipe A dengan dinding berupa pipa – pipa besi 31 5 Ventilasi Ventilasi adalah jalan keluar-masuknya udara sehingga udara segar dari luar dapat masuk menggantikan udara kotor di dalam kandang. Hanya ventilasi yang baik yang bisa memberikan kemungkinan meningkatkan taraf kesehatan, pertumbuhan, dan efisiensi penggunaan ransum. Keuntungan dari ventilasi yang baik antara lain mempermudah udara kotor CO 2 dan NH 3 keluar dari kandang dan diganti dengan udara segar dari luar dan mengurangi suasana panas dan pengap dalam kandang. Ventilasi yang tidak baik menyebabkan kadar O 2 dalam kandang berkurang, CO 2 uap air, NH 3 dan gas-gas lain hasil proses pembusukan menjadi meningkat menimbulkan bau yang menyengat, hal ini menyebabkan ternak sesak nafas, menurunnya konsumsi ransum, kekurangan darah, efisiensi ransum jelek, setelah itu pertumbuhan dan produksi menjadi turun. Besar kecilnya ventilasi bisa dipengaruhi oleh sistem atap, tinggi kandang atau pemasangan kipas secara khusus. 6 Ukuran Kandang Luas kandang, kandang yang baik tentu apabila dapat menyediakan ruangan yang sesuai dengan jumlah ternak yang dipelihara. Luas ruangan yang dibutuhkan oleh ternak tergantung dari umur ternak dan sistem pemeliharaan Besar serta luas kandang, ditentukan oleh jenis dan umur ternak yang dipelihara. Sebagai contoh kandang untuk pedet berbeda luasnya dengan kandang untuk sapi induk atau pejantan. Luas kandang untuk kambing lebih besar daripada untuk kelinci dan seterusnya. Jenis ternak yang lebih aktif, membutuhkan luasan yang lebih besar, bila diukur persatuan berat tubuh, 32 Sebagai pedoman untuk beberapa jenis ternak ukuran kandang tersebut untuk a Sapi perah 1,4 x 1,8 meter I ekor b Sapi potong dan kerbau 2,60 termasuk tempat ransum x 2,50 meterekor c Kambing atau domba 1 x 1,5 m I ekor d Babi induk 2 x 3 meter I ekor, dara 1 x 1 meter I ekor Sebagai pedoman dalam perhitungan kebutuhan luasan kandang dengan kepadatan ayam ideal adalah a Umur 0-2 minggu 40-50 ekor m2 b Umur 2-4 minggu 20-25 ekor m2 c Umur 4 minggu 10-12 ekorm2 g. Peralatan Kandang. Apa yang dimaksud peralatan kandang? Peralatan kandang adalah peralatan yang diperlukan untuk mendukung keberfungsian kandang. Jenis peralatan kandang yang dibutuhkan oleh setiap peternakan tentunya berbeda-beda. Kebutuhan peralatan kandang tergantung dari jenis ternak yang dipelihara, sistem pemeliharaan, jenis kandang, teknologi yang digunakan serta modal yang dimiliki. Begitu pula jika kita berkunjung ke tempat peternakan yang memelihara ternak sama yang berbeda lokasi misalnya peternakan sapi potong, maka akan kita temukan perbedaan peralatan dan kelengkapan yang digunakan dimasing-masig peternakan. Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan pemilik peternakan saat memutuskan pengadaan peralatan kandang ternak, antara lain 33 1 Tingkat harga dan faedah kegunaan Harga peralatan dan kemampuan peternak untuk membeli merupakan faktor yang menentukan ada tidaknya peralatan di suatu peternakan. Namun demikian ada beberapa peralatan yang mutlak harus dibeli oleh peternak walaupun harga mahal. Misalnya peralatan untuk melakukan vaksinasi mutlak dimiliki oleh peternakan berskala menengah dan besar. 2 Faktor efisiensi dan efektifitas Peralatan modern seperti tempat makan otomatis pada peternakan sapi dapat menghemat penggunaan pakan dan mengurangi penggunaan tenaga kerja. Untuk peternak besar di negara-negara maju, peranan komputer dalam pemberian makanan dan minuman sangat besar dan ini berakibat pada peningkat efisiensi penggunaan pakan. 3 Jenis ternak dan skala usaha peternakan Jenis ternak yang dipelihara menentukan jenis peralatan yang dipakai. Skala usaha peternakan menentukan jenis peralatan yang dipakai. Semakin besar usaha peternakan biasanya semakin banyak peralatan yang digunakan. Perencanaan peralatan dimulai apabila telah ditentukan jenis ternak yang akan dipelihara, banyaknya ternak yang dipelihara dan jenis kandang dan bangunan yang akan dibangun. 1 Peralatan kandang unggas Peralatan kandang umumnya dapat dipindahkan dan seringkali kebutuhannya hanya untuk periode-periode tertentu saja. Misalnya alat pemanas pada peternakan ayam dibutuhkan hanya beberapa minggu saja pada saat anak ayam belum tahan terhadap cuacu dingin. Namun jika peternakan tersebut membeli ayam dara untuk pemeliharaan

bagian kandang unggas yang beratap biasanya dipakai untuk